WELCOME


counter

Menjadi Manajer Yang Sukses


Ketika seseorang dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai manajer dalam perusahaan meskipun antusias dengan promosi ini namun tetap saja ada kecemasan dalam hatinya. Apakah saya akan mampu jadi manajer dengan pengalaman yang terbatas ini ? Bagaimana sikap para rekan kerja yang lebih senior tapi tidak dipromosikan ?.
   Keraguan  seperti ini tidak sedikit terjadi disekitar kita. Rasanya sulit sekali menjadi manajer untuk pertama kalinya. Takut, ragu-ragu, cemas atau justru terlalu antusias hingga sering salah perhitungan. Padahal bukan tidak mungkin kesempatan pertama menjadi manajer ini menjadi awal tangga karier yang lebih tinggi.

Apa artinya menjadi manajer ?
     Ketika seseorang ditempatkan di posisi manajer untuk pertama kalinya, ia harus mengubah sikap dan kebiasaannya. Dulu ia hanya bertanggungjawab atas hasil kerjanya sendiri. Sekarang dengan jabatan barunya ini, selain pada dirinya sendiri ia juga bertanggungjawab dan berwenang merencanakan dan mengawasi pekerjaan bawahannya agar mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Ibaratnya sebuah orkestra musik, yang dulunya pemain gitar dan cuma perlu konsentrasi main gitar, sekarang sebagai manajer berarti ia menjadi sang dirijen. Ia harus mengkoordinir para pemain musik lainnya dan tentunya harus mengetahui cara memainkan setiap instrumen musik. Dari analogi tersebut  jelas terlihat sebagai manajer baru seseorang harus punya ketrampilan baru, pengetahuan baru dan perilaku baru. Dulu ketika sebagai pelaksana hanya “dibayar” untuk mengerjakan tugas sendiri, tetapi setelah menjadi manajer tentunya harus bisa memastikan apakah pekerjaan bawahan dikejakan sebagaimana mestinya.

Tanggungjawab dan wewenang yang serba jelas
Untuk memulai dengan baik, bukan hanya sang manajer baru tapi juga para bawahan dan pihak-pihak lain yang terkait harus tahu persis posisi dan keberadaan manajer baru.

Apa dan siapa yang menjadi tanggungjawabnya dan wewenang apa saja yang benar-benar dimilikinya. Caranya adalah pelajari job discription dengan cermat, tanyakan pada atasan sampai dimana tanggungjawabnya. Yang juga penting adalah wewenang anda, misalnya pada hal teknis, apakah boleh memberi instruksi kerja atau sampai memberi rekomendasi. Setelah semua serba jelas, komunikasikan pada bawahan dan rekan kerja yang terkait supaya mereka paham “daerah kekuasaan” anda.

Pandai-pandai membawa diri
    Dalam mengelola bawahan, manajer baru harus belajar untuk menyeimbangkan tiga hal yang sering bertentangan :
1.   Harus berlaku tegas dan adil untuk setiap bawahan tetapi juga memperlakukan mereka sebagai individu    yang kadang-kadang punya masalah spesifik.
2.    Harus mendorong mereka agar hasil kerjanya selalu prima, tetapi juga harus bisa mentoleransi kesalahan dan keterbatasannya.
3.   Harus mengontrol bawahan tetapi juga memberi otonomi agar mereka tidak terus tergantung pada anda.


Ketiga hal diatas bukan tugas yang mudah. Dalam menghadapi situasi yang serta dilematis ini, yang harus menjadi tugas utama anda bukan lagi mengatur bawahan tapi menampilkan kepemimpinan yang merangsang tumbuhnya iklim kerja yang produktif. Caranya pelajari beberapa jenis gaya kepemimpinan, analisa dan tentukan mana yang kira-kira cocok. Coba terapkan dengan fleksibel untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan, atau belajar pada para manajer terdahulu yang tentu sudah lebih kenal situasi departemen yang dipimpinnya.   

Mengambil keputusan yang efektif
      Sebagai manajer tentu akan selalu dikelilingi masalah yang menuntut adanya jalan keluar yang jitu. Masalah itu sendiri umumnya beragam mulai dari masalah teknis, keuangan, masalah politis perusahaan sampai hubungan antar karyawan. Dalam banyak kasus, seringkali ketepatan keputusan yang anda buat menjadi ukuran efektif sebagai manajer. Ada empat tahap sederhana yang perlu dilalui dalam memecahkan masalah, yaitu :
1.      Identifikasi masalah dengan benar
2.      Kumpulkan dan pilih alternatif jalan keluar
3.      Terapkan jalan kelur yang telah dipilih
4.   Periksa apakah solusi yang dijalankan betul-betul berhasil menyelesaikan masalah.

Selain itu dalam melakukan proses diatas, perlu diingat :
1.      Mungkin dapat muncul beberapa solusi dan sulit untuk memilih solusi mana yang terbaik
2.      Menyelesaikan satu masalah dapat menimbulkan masalah-masalah baru.
3.      Beberapa masalah tidak mempunyai penyelesaian yang memuaskan.
4.      Seringkali tidak mempunyai cukup waktu dan sumber daya untuk menjalankan solusi yang ideal.
5.      Berpikir tentang memecahkan masalah dapat membuat sulit untuk melihat masalah sebagai tantangan 
      positif dan kesempatan.

Bagaimana mendelegasikan tugas
      Seringkali terungkap bahwa manajer yang efisien ternyata mereka yang  “pandai” mendelegasikan tugas yang tepat pada orang yang tepat.
Tiga hal penting yang membuat manajer baru dapat mendelegasikan tugasnya dengan baik adalah :
1.   Mereka harus menyadari dan menerima perbedaan antara mengelola orang dengan mengelola tugas.    
     Memang seringkali hal ini dirasakan sebagai proses yang sulit.
2.   Hambatan yang ada seringkali berupa minat pribadi. Biasanya seorang manajer baru, ahli dalam 
     mengerjakan dan menyukai tugas-tugas yang bersifat teknis dengan baik. Mereka takut keahliannya ini  
     meluntur karena sebagai manajer mereka akan jarang melakukan tugas-tugas teknis.
3.    Perasaan tidak aman. Manajer baru seringkali tidak tahu kepada siapa mereka bisa percaya dan 
      bagaimana mereka mengetahui kompetensi, integritas dan motivasi para bawahannya. Padahal sebagai 
     manajer harus  mempercayai seseorang untuk mengerjakan tugas yang ada.

Bagaimana akhirnya para manajer belajar mendelegasikan tugas ? Umumnya, keadaanlah yang menyadarkan mereka bahwa pekerjaan mereka terlalu banyak dan komplek untuk diselesaikan sendiri.

Belajar membuat perencanaan
Seorang manajer tidak bisa bersikap seperti diatas. Bahkan sebaliknya, seorang manajer harus bersikap proaktif. Tentunya anda harus mempertimbangkan dengan cermat hal-hal dibawah ini :
  1. Bagaimana anda ingin suatu tugas/proyek dijalankan?
  2. Bagaimana hasilnya jika anda tidak melakukan tindakan apapun?
  3. Bagaimana caranya membuat masa depan semirip mungkin dengan apa yang diinginkan pada pertanyaan pertama?
Singkatnya, anda memerlukan perencanaan. Dalam membuat perencanaan, seorang manajer harus mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, bagaimana menerapkannya, serta melakukan evaluasi.

Perlukah melakukan pengawasan yang ketat pada bawahan ?
Kontrol merupakan inti dari tugas manajerial. Tapi sayangnya kata-kata ini seringkali ditafsirkan negatif oleh para bawahan. Prinsip utama dari pengawasan adalah yang dikontrol bukanlah orang-orang tapi proyek/tugasnya, kejadian, sumber daya dan aktivitas-aktivitas yang didalamnya melibatkan para bawahan anda.
      Sebagai manajer, supaya anda dapat tetap mengontrol, ada beberapa hal harus diingat :
  1. Buatlah standar kerja dan batas waktu yang ingin dicapai
  2. Monitor kerja kelompok anda dan carilah feedback atas apa yang terjadi.
  3. Bandingkan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi (yang diharapkan terjadi)
  4. Temukan performa kerja yang berada dibawah standar yang ditentukan.
  5. Bertindaklah untuk memperbaiki kesalahan
Bagaimana atasan berkomunikasi dengan bawahan?
Tidak bisa ditawar-tawar lagi, manajer harus terampil berkomunikasi. Ia harus mampu mengkomunikasikan ide-ide dan perasaaanya kepada bawahannya. Tanpa komunikasi yang baik, kerja kelompok tidak mungkin dilakukan. Setiap orang akan bekerja sesuai dengan idenya masing-masing dengan caranya masing-masing.
     Bagi para manajer baru, komunikasi ini dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memimpin. Tapi ingat, anda tidak hanya berkomunikasi dengan bawahan, tapi juga dengan atasan anda dan pihak-pihak lain dalam divisi anda. Barangkali, kiat komunikasi yang terbaik bagi seorang manajer baru adalah jadilah pendengar yang baik. Tampung sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan tugas anda. Pikirkan baik-baik sebelum bereaksi atas apa yang diutarakan orang lain. Jujur dan terbuka terhadap bawahan adalah keharusan, supaya mereka juga bisa seperti itu dan bisa percaya pada anda.

Mengatur waktu dengan bijaksana
     Waktu merupakan “musuh terbesar” para manajer. Waktu merupakan sumber daya yang vital dan tidak pernah dirasakan cukup. Bagi para manajer, terutama manajer baru, waktu dirasakan sangat singkat sekali hingga mereka harus bekerja sambil makan siang, membawa kertas-kertas tugas ke rumah. Umumnya keadaan ini terjadi karena mereka belum terbiasa mengikuti ritme kerja barunya.
     Kemampuan mengelola waktu seringkali menjadi ukuran baik tidaknya seorang manajer.  Intinya kalau anda tidak bisa mengatur diri sendiri, mana mungkin bisa mengatur orang lain. Nyatanya, seringkali para manajer tidak dapat mengelola waktu dengan baik. Misalnya, cenderung mengerjakan tugas yang menarik lebih dahulu daripada tugas yang penting yang seharusnya menjadi prioritas. Juga sering siap sedia menolong permasalahan orang lain, padahal sebenarnya mereka dapat menyelesaikannya sendiri.
      Untuk dapat mengelola waktu dengan efektif, anda harus “memotong” beberapa tugas. Jangan melakukan tugas-tugas yang seharusnya tidak anda lakukan, misalnya tugas-tugas yang tidak terlalu penting, atau tugas-tugas yang dikerjakan oleh bawahan. Anda juga harus bekerja dengan lebih efisien dan jangan membuang-buang waktu. Buatlah rencana harian sampai bulanan karena tentunya sebagai manajer anda akan mempunyai segunung tugas yang harus dikerjakan.

Belajar bagaimana seharusnya belajar
     Jika ingin sukses, manajer baru harus mau memacu dirinya sendiri untuk belajar. Secara teratur cobalah instropeksi diri, cari dan analisalah umpan balik dari orang lain. Ketika dipromosikan, akan sangat bermanfaat jika manajer baru membuat daftar siapa-siapa yang dapat dipercayai untuk mengerjakan tugas bawahan, atasan, kelompok atau associate dari dan luar perusahaan.  Sebaiknya manajer baru juga mempunyai catatan perkembangan kariernya. Ada seorang manajer yang mempunyai kebiasaan untuk menyediakan waktu beberapa menit setiap hari untuk memikirkan “kesalahan terbesar yang dilakukan dan hikmah yang dapat diambil”. Ada juga yang membuat catatan tentang pengalaman 3 bulan pertamanya menjadi manajer. Cara yang  sederhana ini dapat membantu anda untuk belajar dari pengalaman lebih cepat.
     Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain. Mereka yang punya network luas, dan tidak segan-segan meminta bantuan orang lain karena akan lebih mudah untuk beradaptasi dalam tahun pertamanya menjadi manajer. Memperluas jaringan komunikasi demi karier merupakan langkah yang tepat. Karena semakin luas jaringan komunikasi yang dibangun, semakin banyak pula masalah yang dapat diselesaikan. Berdiskusi dengan kelompok, dapat bermanfaat karena diskusi yang demikian  cenderung bersifat informal dimana manajer dapat dengan bebas mencari tahu ide-ide dan masalah yang tersembunyi.  Tapi sayang banyak manajer baru yang enggan untuk bertanya, karena merasa sebagai manajer seharusnya merekalah tempat bertanya.
     Tujuan pertama manajer seharusnya mendorong terbentuknya hubungan dengan atasan, kelompok, dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mendapatkan berbagai jenis dukungan, umpan balik dan nasehat. Hubungan yang demikian hanya akan bermanfaat jika manajer baru mau mengambil resiko membuka diri tehadap kritik yang membangun.
    Dengan memperhatikan hal-hal diatas  sebagai manajer baru anda dapat beradaptasi dengan baik. Yang perlu diingat, sebagai manajer baru anda jangan langsung mengharapkan dapat bekerja dengan efektif seperti seorang manajer yang sudah bekerja 5 tahun. Setiap orang tentu perlu waktu untuk beradaptasi dengan tugas baru. Tapi bukan berarti bawahan akan terus-terusan toleran dengan kesalahan yang dibuat oleh manajer baru. Jadi pergunakanlah semua sumber daya yang ada dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mempelajari dengan cepat tugas-tugas baru seorang manajer. Semoga bermanfaat

0 komentar:

CARA PERBAIKI EROR DI PRINTER CANON SERI IP2770

Cara Mengatasi Error 5100,5200 dan 5B00 Canon IP2700



Cara Memperbaiki Pada Printer Canon IP2770

Error 5100 yang terjadi pada Printer Canon IP2770 ini biasanya disebabkan kerena tidak terdeteksinya Catridge oleh Printer. Jadi pesan Error 5100 ini memberitahukan Kita bahwa printer tidak dapat menemukan Catridgenya. Nah, sedikit tips untuk mengatasi error 5100 akan coba Saya paparkan pada postingan kali ini, dan trick ini sudah sering Saya praktekan.
Langkah-langkah Memperbaiki Error 5100 Pada Printer Canon IP2770 :
  1. Matikan printer
  2. Keluarkan kedua Cartridge dari printer
  3. Gunakan kain yang dibasahi dengan Alkohol untuk membersihkan permukaan kontak/konektor terminal Catridge yang menyentuh printer / bisa juga menggunakan karet penghapus pensil
  4. Pasang kembali kedua Catridge
  5. Hidupkan printer.
Dan Error 5100 pun sudah tidak muncul lagi, Saya berharap solusi ini akan berguna bagi Anda

Selamat Mencoba ............................

Error 5B00 Printer Canon iP2770, Error 5B00 Canon iP 2770 disebabkan karena Waste ink pada Printer Canon iP 2770 sudah penuh atau Full (absorber full) dan untuk mengatasi Error 5B00 pada Printer Canon iP 2770 adalah dengan melakukan reset pada Waste Ink.
Masalah Error pada Printer Canon iP2770 sering kali terjadi, Namun kali iniPrinter Canon iP2770 mengalami Error 5B00 dan harus dilakukan reset Printer Canon iP2770 agar Printer dapat digunakan kembali.
Berikut ini cara memperbaiki Error 5B00 pada Printer Canon iP 2770 – Service Mode Printer Canon iP 2770 :
  • Printer Canon iP2770 dalam keadaan Mati  / OFF tetapi Power Listrik tetap tersambung ke Printer.
  • Tekan Tombol Resume kemudian tekan tombol Power , noted : kedua tombol masih dalam keadaan ditekan.
  • Lepas tombol Resume tetapi tombol Power masih tetap ditekan (hanya tombol resume yang dilepas).
  • Tekan tombol Resume hingga 5x (5 kali) maka LED pada Printer akan berubah-ubah orange-hijau, dalam keadaan ini tetap tekan tombol power jangan lepas tombol Power.
  • Setelah tombol Resume ditekan hingga 5x, Maka lepaslah kedua tombol (Resume+Power) secara bersamaan.
  • Setelah itu, Komputer akan mendeteksi device baru, tetapi abaikan ini karena windows akan menginstall driver Printer Canon iP2770 secara otomatis.
  • Hingga langkah ini berarti Printer Canon iP2770 siap untuk dilakukan reset Printer Canon iP2770.
Berikut ini cara memperbaiki Error 5B00 pada Printer Canon iP 2770 – Resetter Printer Canon iP 2770 :
  • Siapkan beberapa lembar Kertas di Printer Canon iP 2770.
  • Download Resetter Printer Canon iP2770 : Resetter iP2770 and MP287
  • Setelah Finish, Extract file tersebut kemudian Jalankan Program tersebut, Maka akan Muncul dialog Box
  • Pertama : Klik Menu MAIN dan Printer akan mencetak satu lembar documents berupa tulisan D = 000.0
  • Kedua : Klik Menu EEPROM Clear.
  • Ketiga : Klik Menu EEPROM, maka Printer Canon iP2770 akan mencetak satu lembar tulisan.
  • Tutup semua aplikasi, kemudian Turn Off / Matikan Printer Canon iP2770anda.
  • Kemudian Turn On / Hidupkan kembali Printer Canon iP2770, Printer Canon iP2770 sudah normal kembali dan bisa digunakan untuk mencetak data lagi.
  • Noted : Jika Service Tool  tidak dapat dijalankan / Not Responding pada Windows 7, Maka Download Service Tool Terbaru 2013, v 3200 /3400 : Download Service Tool 3200

Cara Mengatasi Error5200 Pada Printer Cannon IP2770

Cara Pertama Matikan Printer

1. Lepaskan kabel Power dan USB
2. Tekan dan tahan tombol POWER, colok kabel POWER
3. Tekan RESUME 2x, lepaskan tombol POWER dan RESUME
4. Lampu akan kedap-kedip beberapa saat, tunggu hingga lampu menyala stabil

Cara Kedua
1. Pasang kabel power dan lepaskan USB 
2. Tekan tombol RESUME 3 detik tahan dan tekan tomol POWER 
3. Tahan tombol POWER dan Lepaskan tombol RESUME  
4. Tombol POWER masih tertekan, tekan tombol RESUME 5 kali. Led akan     menyala bergantian orange hijau dengan nyala terakhir orange.  
5. Lepaskan kedua tombol bersamaan.  
6. Led akan blink sebentar kemudian akan nyala HIJAU.  
7. Tekan tombol POWER, maka printer akan mati.  
8. Tekan lagi tombol POWER maka printer akan nyala.

Cara Ketiga
  1. Hidupkan printer, diamkan sejenak kemudian buka tutup printer lalu tunggu sampai posisi cartridge di tengah. Dalam posisi ini matikan printer dengan cara langsung mencabut kabel power.
  2. Cabut kedua cartridge dan biarkan bracketnya terbuka
  3. Pasang kembali kabel power printer dan hidupkan printer
  4. Head akan bergeser dan menabrak ke kiri dan ke kanan karena tutupnya terbuka, namun biarkan saja sampai berhenti di tengah.
  5. Pasang kembali semua cartridge lalu tutp dengan benar
  6. Pritner akan kembali normal dan siap untuk beroperasi lagi
Cara Keempat

1. Printer dalam keadaan mati dan kabel listrik terpasang.
2. Tekan tombol RESUME 2 detik kemudian tekan tombol POWER sampai lampu hijau nyala (saat menekan tombol POWER, tombol RESUME jgn dilepas dulu)
3. Kemudian lepas tombol RESUME, tapi jangan lepas tombol POWER.
4. Sambil tombol POWER masih tertekan, tekan tombol RESUME 5 kali. Led akan menyala 
bergantian orange hijau dengan nyala terakhir orange. (jangan sampai keliru 4x karena printer akan mati total, tapi sifatnya sementara juga) Kemudian ...
5. Lepaskan kedua tombol bersamaan.
6. Led akan blink sebentar kemudian akan nyala HIJAU.
7. Dan Komputer akan mendeteksi hardware baru, abaikan saja
8. Tekan tombol POWER, maka printer akan mati.
9. Tekan lagi tombol POWER maka printer akan nyala dan .PRINTER iP2770sudah siap digunakan.

Cara Lain Reset Canon iP2770 error 5200 :
  1. Hidupkan printer, dan printer akan terlihat normal.
  2. Jalankan printer buat mencetak dokumen atau print test, maka error 5200 akan muncul.
  3. Langsung cabut kabel listriknya tanpa menekan tombol on-off
  4. Buka dan geser catridgenya ke tengah secara manual (tekan kait penguncinya warna putih di belakang head, agar catridge bisa ditarik ke tengah)
  5. Cabut semua cartridge dan biarkan tutupnya tetap terbuka
  6. Hidupkan printer, head akan bergerak menabrak kiri kanan karena tutupnya masih terbuka lalu akan berhenti di tengah.
  7. Pasang kembali cartridge, dan tutup yang benar
  8. Printer anda akan kembali normal.

1 komentar:

Wifi??




Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Wifi adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan oleh teknologi WIFi berada pada spektrum 2,4 Ghz. Kita dapat terhubung ke internet dengan Wifi menggunakan sebuah notebook dan PDA yang dilengkapi dengan kartu WiFi (WiFi card). Jika notebook yang kita gunakan menggunakan prosesor yang dilengkapi teknologi Mobile Centrino, maka kartu WiFi tersebut tidak dibutuhkan.

Dengan menggunakan WiFi, kita dapat mengakses internet dengan cepat. WiFi mempunyai kemampuan akses internet dengan kecepatan hingga 11 Mbps. Kita tidak membutuhkan kabel untuk terhubung kejaringan WiFi. Namun, kita harus berada pada daerah yang mempunyai sinyal WiFi. Daerah yang mempunyai sinyal WiFi adalah daerah yang berada pada radius 100 meter dari titik akses yang sering disebut hotspot.
Ada tiga kompunen yang terdapat dalam sebuah lokasi hotspot, antara lain sebagai berikut:

1. Access pint (titik akses) adalah perangkat yang menghubungkan teknologi Wireless LAN dengan ethernet yang terdapat di komputer. Titik akses memiliki kemampuan untuk melayani pengguna sebanyak 128 orang. Luas daerah yang dapat dijangkau oleh sebuah titik akses mencapai 25-1000 meter.

2. Access controller (pengendali akses) adalah perangkat yang berfungsi sebagai alat autentifikasi untuk mengecek, apakah seorang pengguna merupakan orang yang mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.

3. Internet link adalah perangkat yang menghubungkan lokasi hotspot dengan internet. Internet link mempunyai kemamuan koneksi internet sampai kecepatan 512 kbps. Kemampuan koneksi tersebut digunakan untuk melayani seluruh pengguna dalam satu lokasi. Kelemahan dari akses internet dengan WiFi adalah akses hanya dapat dilakukan pada daerah sejauh 100 m dari titik akses, dan sampai saat ini, hanya tempat-tempat tertentu yang sudah dipasangi titik akses. Tempat-tempat tertentu tersebut biasanya adalah kampus-kampus, hotel, kafe, bandara dan tempat-tempat umum lainnya.

0 komentar:

Contact

085238262525

atau

PIN BB : 7CDC75D1

0 komentar:

7 Saat Yang Tepat Untuk Memulai Bisnis

Kota Bima - Share From Ciputra Entrepreneurship
 
Mungkin anda telah menyadari bahwa berwirausaha atau memiliki perusahaan sendiri adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan taraf hidup anda. Hal tersebut pasti mendorong keyakinan anda untuk berdikari membangun bisnis secara mandiri. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memulai membangun bisnis anda sendiri? Dirangkum dari pendapat Michael Lazerow (CEO of Buddy Media), berikut adalah saat-saat terbaik untuk mendirikan sebuah bidang usaha:
 
1. Waktu Terbaik adalah Selagi Anda Muda
Waktu yang terbaik untuk mendirikan sebuah kerajaan bisnis adalah ketika masih muda. Masa muda dipenuhi dengan semangat dan kreatifitas tinggi. Meskipun masih minim pengalaman dan sering mengambil keputusan keliru, namun pengalaman akan membuatnya lebih kuat di masa-masa mendatang.
 
2. Waktu Terbaik adalah Ketika Anda Tidak Menikmati Pekerjaan Anda Saat Ini
Jika anda merasa bosan, tidak enjoy, dan sering ingin lari dari pekerjaan anda, maka itulah saat yang tepat untuk mulai berpikir membangun bisnis anda sendiri. Apalah arti gaji yang besar bila anda tidak merasa bahagia dengan tugas-tugas pekerjaan anda. So, luangkan waktu malam anda untuk menyusun rencana dan strategi bisnis yang jitu.
 
3. Waktu Terbaik adalah Saat Anda Dipecat atau Keluar dari Perusahaan
Anda mungkin akan merasa sangat shock ketika mendapat surat PHK atau harus terpaksa keluar dari perusahaan. Hal tersebut pasti memaksa anda untuk intropeksi diri dan memeriksa semua aspek yang menyangkut kehidupan anda. Tapi optimislah, dan yakin bahwa saat itulah waktu terbaik untuk berwirausaha secara mandiri. Memang akan sangat terasa aneh tatkala harus beradaptasi dari kebiasaan sebagai pekerja menuju level menjadi calon big boss.
 
4. Waktu Terbaik adalah Jika Anda Bisa Fokus
Waktu yang terbaik untuk membangun sebuah perusahaan adalah ketika anda memiliki kesempatan untuk bisa fokus mengembangkan bisnis anda. Aspek fokus tersebut biasanya menyangkut tentang seberapa banyak tanggung jawab yang anda miliki. Semakin banyak jumlah tanggung jawab yang anda miliki (misal tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab pada urusan kuliah, tanggung jawab pada organisasi yang anda ikuti, dsb) akan membuat fokus anda terpecah belah, sehingga kurang tepat untuk memulai wirausaha. Jadi, ketika anda telah bisa memfokuskan diri pada bisnis anda, that is the best time to start your business!
 
5. Waktu Terbaik adalah Tatkala Anda Memiliki Obsesi yang Tak Tersembuhkan
Anda bekerja pada suatu perusahaan? Tapi anda selalu, selalu, dan selalu dihantui oleh ide-ide briliant anda untuk membangun sebuah konsep bisnis anda? Anda tidak bisa berkonsentrasi dan terobsesi menjalankan perusahaan atas kehendak anda sendiri? Jika itu terjadi, just get action to build your own business!
 
6. Waktu Terbaik adalah Ketika Anda Berada pada Level Intrapreneur
Entrepreneur artinya pengusaha, sementara intrapreneur adalah pengusaha profesional yang telah memiliki dan menerapkan kewirausahaanya serta berhasil dalam mengembangkan ide-ide baru yang inovatif untuk memanfaatkan berbagai sumber daya di perusahaan yang mapan dan kemudian mengambil resiko untuk membangun sebuah bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan. Pada tingkat ini, anda bisa memulai membangun bisnis anda sendiri.
 
7. Waktu Terbaik adalah Hari Ini
Banyak perusahaan besar yang awalnya dirintis di saat-saat perekonomian sedang suram. Oleh karena itu, jangan tunggu esok, seminggu, dua tahun, atau setelah anda memperoleh gelar sarjana. Do it now! Anda sebaiknya mencermati makna dari "The Power of Today", yakni jika hari ini anda lewatkan, maka kemungkinan 75%-nya akan terlewatkan selamanya! Jadi, segera cari peluang dan lakukan sekarang! Demikian uraian singkat tentang waktu yang paling tepat membangun sebuah bisnis, semoga menginspirasi anda.

0 komentar:

DISKUSI PENGANTAR MANAJEMEN KELOMPOK 4 SEMESTER I A3


Materi yang didiskusikan oleh Kelompok 4 Semerter 1 Kelas A3 STIE Bima dapat anda klik pada link di bawah ini :
http://www.slideshare.net/rcliquer/pengawasan-controlling
Semoga Bermanfaat :)

0 komentar: