Total Quality Management (TQM)
KONSEP DASAR TOTAL QUALITY
MANAGEMENT (TQM).
Pada Dasarnya
Manajemen Kualitas (Quality Management) atau lebih dikenal dengan Total
Quality Management (TQM) Adalah Proses yang berkelanjutan untuk mencapai
Tingkat Kualitas lebih baik dalam memenuhi Kebutuhan Pelanggan akan Produk dan
Jasa Pelayanan yang Anda miliki (Continuously Performance Improvement).
Proses Perbaikan ini berlaku disetiap Level Operasional, Area Fungsional, dan
Menggunakan Sumber Daya yang ada baik Manusia, Material, Waktu, Modal,
Informasi dan lainnya. TQM adalah Quality Management yang
merupakan Tanggung Jawab semua Level Organisasi dengan Top Management sebagai
Pengendali. TQM merupakan sebuah Definisi dari aktivitas dan kegiatan
yang menggunakan alat bantu seperti:
Quality Planning (Perencanaan
Kualitas)
Perencanaan Kualitas (Quality
Planning) adalah Penetapan dan Pengembangan Tujuan dan Kebutuhan untuk
sebuah Kualitas serta Penerapan Sistem Kualitas yang telah ditetapkan
sebelumnya. Perencanaan merupakan bagian dari sebuah Manajemen Strategi,
sehingga Arah dan Tujuan Organisasi dapat Jelas dimengerti dan Dipahami seluruh
level organisasi. Dan dalam Jangka Panjang, Tujuan Organisasi harus
selalu mengarah pada Quality First atau Kualitas yang Pertama.
Quality Control (Pengendalian
Kualitas)
Teknik dan Aktivitas Operasional
yang dipergunakan untuk memenuhi Persyaratan Kualitas. Setiap Perencanaan
yang telah dieksekusi atau dilaksanakan perlu memnuhi syarat Kontrol dan
Monitoring yang Tepat dan Berkala. Pengendalian Kualitas merupakan arahan
agar Quali Planning berjalan sesuai koridor Arah dan Tujuan Organisasi.
Quality Assurance (Jaminan Kualitas)
Tindakan yang terencana dan sistematik
yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang
cukup bahwa produk dan jasa layanan Anda akan memuaskan kebutuhan kualitas
tertentu. Dengan adanya sistematika Pengendalian Kualitas, maka Output
dan Outcome Organisasi Anda akan menjadi sebuah Merek Ternama yang Terjamin
Mutu dan Kualitasnya. Disinilah Anda dan Tim memerlukan Feedback dari
Pihak Internal ataupun Eksternal tentang Produk dan Jasa yang telah diberikan.
Quality Improvement (Peningkatan
Kualitas)
Tindakan yang diambil guna
meningkatkan nilai produk dan jasa untuk pelanggan melalui peningkatan
efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur
organisasi. Dengan banyaknya Inputan, Masukan, Kritikan dan Umpan Balik
(feedback), maka Anda akan memasuki tahapan berikutnya dari sebuah Quality
Management yakni Peningkatan Kualitas atau Quality Improvement.
Empat
Besaran mengenai Konsep Dasar Total Quality Improvement cukup
memperjelas Keterkaitan satu dan lainnya dalam Pengembangan Budaya Improvement
dalam Perusahaan Anda. Meski cukup banyak definisi tentang Manajemen
Kualitas, namun pada dasarnya Quality Management selalu berfokus pada Perbaikan
Berkesinambungan untuk Peningkatan Pelayanan Pelanggan, baik Internal atau
Eksternal. Quality Management adalah Integrasi semua Sumber Daya Manusia,
Suppliers dan Customers dalam Lingkungan Perusahaan (Corporate
Environment). Quality Management adalah Kemampuan atau Kapabilitas
yang melekat pada Sumber Daya Manusia serta merupakan Proses yang Terkontrol
bukan Kebetulan Belaka.
7 KONSEP PROGRAM TQM YANG EFEKTIF :
Ada tujuh konsep program TQM yang
efektif, yaitu:
a. Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan
berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan,
pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari
operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang
tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
b. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk
menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga
merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus
pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement
model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat,
diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control)
untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti
melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
Ada beberapa cara untuk
memberdayakan pekerja:
- Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
- Membentuk para pekerja yang bersikap terbuka dan mendukung
- Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi
- Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
- Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas
d. Benchmarking
Benchmarking merupakan pemilihan
standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau
aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau
kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa
dengan proses atau aktivitas Anda.
Langkah menetapkan benchmark antara
lain:
- Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
- Membentuk tim benchmark
- Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
- Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
- Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
Ukuran-ukuran kinerja khusus yang
digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau per
pesanan, waktu proses per unit, waktu respon layanan, imbal hasil investasi,
tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.
e. Just in Time
Konsep JIT diadakan untuk perbaikan
berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi
dan diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat ada permintaan).
JIT berkaitan dengan kualitas dalam
beberapa hal:
- JIT memangkas biaya kualitas
- JIT meningkatkan kualitas
Kualitas yang lebih baik berarti
persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah
digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang
buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika
kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya
yang terkait pada persediaaan.
f. Konsep Taguchi
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang
bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu:
- Ketangguhan kualitas (quality robuustness)
Produk berkualitas tangguh adalah
produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalam segala kondisi
manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya.
Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada
menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang
tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan
mengganggu kualitas produk.
- Fungsi kerugian kualitas(quality loss function)
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua
biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini
meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan.
Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya
garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya
yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.
- Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality)
Kualitas berorientasi sasaran
merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk
tepat sesuai dengan sasaran.
g. Perangkat Manajemen Kualitas
Total
Perangkat manajemen kualitas total
antara lain adalah lembar periksa, diagram sebab-akibat, diagram pareto,
diagram alir, histogram, dan statistical process control (SPC)
Referensi:
ampundeh.wordpress.com. Manajemen Kualitas –
Quality Management.
Rijal Blog: Total Quality Management (Tqm) >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Rijal Blog: Total Quality Management (Tqm) >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Rijal Blog: Total Quality Management (Tqm) >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK