Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar
ABSTRAK
Era
globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat.
Ketatnya persaingan pasar dan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar
membuat para pemasar harus menerapkan sebuah strategi yang tepat untuk dapat
bertahan dan mengikuti perubahan pasar serta bahkan tampil sebagai pemimpin
pasar
Tujuan
dari pembuatan jurnal ini ialah menguji dan menganalisis pengaruh dari
perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan dalam upaya menciptakan keunggulan
bersaing. Dalam pembuatan jurnal ini metode yang di gunakan ialah metode
rasional yaitu dimulai dengan keterangan, informasi, atau pendapat para ahli
atau orang yang berwenang yang bersifat umum atau general. Cara
memperoleh data dengan melakukan survey literature atau studi kepustakaan.
Penulis
melakukan studi kepustakaan yang menghasilkan simpulan bahwa Persaingan global
pada masa sekarang ini telah menciptakan peluang dan tantangan bagi perusahaan
yang ingin berperan dengan posisi kuat. Arena persaingan global telah
menjadikan lingkungan bisnis telah berubah secara radikal dalam waktu yang
relatif singkat (turbulence) serta persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Persaingan yang ketat ini tidak hanya terjadi pada perusahaan yang
beroperasi pada lingkungan pasar domestik, tetapi terjadi pula pada pasar
internasional. Salah satu faktor kunci untuk menentukan keberhasilan
dalam persaingan tersebut adalah melalui upaya peningkatan keunggulan bersaing
perusahaan. Pendekatan yang mungkin dapat diterapkan bagi perusahaan pada
kondisi seperti sekarang ini adalah melalui aliansi strategis.
Kata
kunci : Perencanaan strategis ,
Competitive Advantage , Destinctive Competence, SWOT
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tahun 1990 merupakan dekade awal dimana
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus mulai berfikir global.
Waktu dan jarak menjadi semakin tidak berarti dengan pertumbuhan
teknologi, komunikasi, transortasi, dan arus keuangan. Produk-produk yang
ditemukan dan dikembangkan di suatu Negara, seperti tas merk Gucci, hamburger
dari Mc donal’s, pakaian pria dari Pierre cardin, BMW dari jerman, dan
produk-produk lain yang mendapat tanggapan antusias di Negara-negara
lain. Tampaknya suatu permukiman global sedang muncul.
Fenomena ini mengingatkan kita tentang pemikiran
Global Village yang pernah dicetuskan oleh Ohmae dan Drucker. Mereka menyatakan
bahwa mekanisme perdagangan dunia saat ini digambarkan sebagai sebuah pasar di
sebuah desa. Artinya pasar semakin kecil (compressed) dengan dunia yang terasa
semakin kecil karena dukungan kemajuan teknologi dan informasi yang tidak
pernah terbayangkan sebelumnya. Teknologi dan informasi merupakan elemen
penting bagi perusahaan dimasa yang akan datang ,sehingga memungkinkan
perusahaan untuk berinovasi, beradaptasi, memberikan respon yang cepat terhadap
konsumen (Chatell, 1995).
Dalam era globalisasi dunia menjadi seolah tanpa batas
(boundaryless) yang ditandai dengan munculnya perdagangan bebas (free trade)
antar pelaku ekonomi global. Implikasinya adalah kondisi pasar menjadi semakin
kompetitif, tingginya tuntutan pelanggan khususnya berkaitan dengan kualitas
produk dan ketepatan logistik, pemenuhan hak paten, faktor lingkungan, product
life cycle yang kian pendek dilihat dari dimensi waktu, dan inovasi produk yang
harus memiliki kecenderungan (trend) meningkat.
Globalisasi ekonomi dan sistem pasar dunia menempatkan semua
negara termasuk Indonesia sebagai bagian dari sistem tersebut. Hal ini
menyiratkan sebuah pesan bahwa agar dapat eksis di tengah persaingan semua
negara tanpa kecuali harus meningkatkan efisiensi proses pemanfaatan sumber
daya yang jumlahnya sangat terbatas guna menghasilkan produk pada taraf paling
optimal. Demikian pula halnya dengan Indonesia dituntut untuk benar-benar menyiapkan
dirinya dalam menghadapi kompetisi di tingkat dunia guna dapat meraih
keunggulan bersaing (competitivenessadvantage)
Fenomena tersebut menjelaskan betapa lingkungan bisnis
telah berubah secara radikal dan sangat berbeda dari masa lalu. Perubahan ini
disebabkan oleh terjadinya hypercompetition dalam perekonomian global.
Hypercompetition merupakan persaingan yang terjadi dalam lingkungan yang terus
menerus mengalami perubahan secara cepat dalam kurun waktu yang semakin
singkat.Kecepatan dan pendeknya periode perubahan lingkungan
menyebabkan perusahaan tidak terlalu mudah untuk melakukan
antisipasi dalam upaya menghindari kegagalan-kegagalan. Perusahan-perusahaan
yang ingin bertahan dan lebih maju dalam kondisi demikian perlu untuk
mengembangkan strategi yang baru Dalam kondisi perekonomian seperti ini tidak
satupun pasar yang selamanya aman dari persaingan (D'aveni dan
Gunther, 1995).
Hal tersebut di atas dimaksudkan untuk menunjukkan
bahwa bukannya semua perusahaan harus go international tetapi
harus membuat perencanaan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup di era
persaingan global.
Menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu
singkat dalam era persaingan global seperti sekarang ini, maka bagi
perusahaan agar tetap survive serta mampu meningkatkan kemampuan
bersaingnya secara global dalam kondisi yang turbulen harus merumuskan
strategi yang adaptif serta mudah disesuaikan untuk mengikuti perkembangan
perubahan yang terjadi secara mendadak (Hill & Jones,1995). Strategi yang memungkinkan
perusahaan beradaptasi serta meningkatkan kemampuan bersaingnya secara global
dalam kondisi yang turbulen adalah dengan melalui aliansi strategis.
1.2 Rumusan Masalah
Mengingat perkembangan bisnis yang berubah dengan cepat dan
perencanaan strategis perusahaan yang memberikan perhatian besar dalam
mengantisipasi berbagai perubahan yang akan terjadi di masa depan maka
penerapan sistem perencanaan strategis di lingkungan perusahaan merupakan
kebutuhan yang mendesak (Rahardjo,1998).
Dan dari penjelasan pada latar belakang tersebut, maka
dirumuskan pertanyaan penelitian (Research Question) sebagai berikut :
-
Apakah perencanaan strategi berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan dalam upaya menciptakan keunggulan bersaing ?
-
Bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin merancang
sebuah strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Menguji
dan menganalisis pengaruh dari perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan
dalam upaya menciptakan keunggulan bersaing.
1.4 Metode Penulisan
Metode literature merupakan metode
penelitian yang dilakukan dengan melakukan tinjauan tehadap literatur-literatur yang terkait
dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu penelitian
ini juga dilakukan dengan menelaah masalah ini dengan membaca
beberapa literatur, baik itu berupa buku cetakan maupun tulisan-tulisan yang ada
di jejaring.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan
dari berbagai sumber diantaranya dengan menggunakan metode Studi Pustaka.
Pada metode studi pustaka dilakukan dengan cara mengambil data dari berbagai
sumber internet dan buku yang dijadikan pedoman dalam penulisan ini.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis hadir sekitar pertengahan tahun
1960-an dan para pimpinan perusahaan mengakui bahwa perencanaan stratejik
merupakan ”the one best way” untuk memutuskan dan mengimplementasikan strategi
yang dapat meningkatkan kompetitif pada setiap unit bisnis.
Seperti yang diungkapkan oleh ahli penelitian Frederick
Taylor, perencanaan strategis merupakan cara yang melibatkan pemikiran melalui
sebuah karya, penciptaan dari fungsi manajemen staf baru yaitu munculnya ahli
perencanaan. Dimana sistem perencanaan ini merupakan strategi yang bagus
sebagai suatu tahapan strategi yang akan diterapkan para pelaku bisnis, manajer
perusahaan dan mengarahkan agar tidak membuat kekeliruan (Mintzberg,H.1994).
Menurut (Allison, Kaye,2005) definisi perencanaan
strateis adalah proses sistematik yang disepakati organisasi dan membangun
keterlibatan diantara stakeholder utama-tentang prioritas yang hakiki bagi
misinya dan tanggap terhadap lingkungan operasi. Perencanaan strategis
khususnya digunakan untuk mempertajam fokus organisasi, agar semua sumber
organisasi digunakan secara optimal untuk melayani misi organisasi itu. Artinya
bahwa perencanaan stratejik menjadi pedoman sebuah organisasi harus tanggap
terhadap lingkungan yang dinamis dan sulit diramal. Perencanaan strategis
menekankan pentingnya membuat keputusan- keputusan yang menempatkan organisasi
untuk berhasil menanggapi perubahan lingkungan. Fokus perencanaan stratejik
adalah pada pengelolaan stratejik, artinya penerapan pemikiran stratejik pada
tugas memimpin sebuah organisasi guna mencapai maksudnya.
Pengertian lain dari perencanaan strategis menurut
(Shrader,Taylor dan Dalton,1984) adalah perencanaan jangka panjang yang
tertulis dimana didalamnya terdiri dari kesepakatan misi dan tujuan perusahaan.
Beberapa dimensi dari perencanaan strategis telah dikemukakan
(Frederickson,1986) menurut kategori yaitu : inisiasi proses, aturan tujuan,
arti dan akhir dari hubungan, penjelasan dari pelaksanaan stratejik dan tingkat
keputusan yang terintergrasi.
Menurut Philips (2000) perencanaan strategis yang efektif
pengaruhnya pada kinerja keuangan pada contoh kasus pada hotel, ditunjukkan
pada peranan perilaku manajer dalam pengambilan keputusan. Studi lanjutan dari
Bracker et al (1988) menyatakan hubungan antara proses perencanaan dengan
kinerja keuangan pada perusahaan kecil yang terseleksi menunjukkan hasil yang
signifikan.
Pearce dan Robinson (1994, pp 3) mendefinisikan perencanaan
strategis sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi
dan implementasi dari rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu
perusahaan. Strategi merupakan suatu “rencana permainan” (game plan) dari suatu
perusahaan yang menyediakan suatu kerangka kerja bagi keputusan manajemen.
Strategi mencerminkan pengertian suatu perusahaan atas bagaimana, kapan, dan di
mana perusahaan tersebut berkompetisi; terhadap siapa perusahaan tersebut
berkompetisi; dan untuk tujuan apa perusahaan tersebut berkompetisi.
Finkelstein (1989, pp 158) membagi perencanaan strategis
menjadi dua bentuk utama, yaitu:
1. Perencanaan strategis
perusahaan
2. Perencanaan strategis
system
Perencanaan strategis perusahaan, atau dapat disebut sebagai
perencanaan perusahaan, dilaksanakan pada tingkat tertinggi dari perusahaan;
sedangkan perencanaan strategis sistem, atau dapat disebut sebagai perencanaan
sistem, dilakukan di departemen Pemrosesan Data. Untuk menggabungkan
perencanaan sistem dan perencanaan perusahaan, beberapa perusahaan meletakkan
fungsi perencanaan sistem tersebut sebagai bagian dari perencanaan perusahaan
yang tidak terpisahkan.
Kaitan selanjutnya mengenai pengembangan perencanaan
strategis adalah pada penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal
ini tercapai ketika kemampuan manajemen dan menggunakan kreasi dan
mengimplentasikan strategi agar tahan pada keunggulan yang banyak terjadi
peniruan, mampu menciptakan faktor hambatan dalam jangka waktu yang lama
(Bharawaj, Varadarajan dan Fahy,1993; Grant,1995; Mahoney dan Pandian,1992;
Rumelt,1984).
Berdasarkan penelitian para pakar secara umum, disimpulkan
bahwa perencana mengalahkan non-perencana, pemikirannya adalah bahwa perusahaan
yang memiliki rencana formal lebih unggul dibandingkan dengan rencana informal,
karena proses penulisan rencana mengharuskan untuk menuangkan ideide dan
tujuan-tujuan untuk dipikirkan secara matang (Hopkins and Hopkins,1997; Rue dan
Ibrahim,1998; Shrader et al.1989). Pendapat ini juga didukung oleh Robinson dan
pearce (1984) yang dikutip oleh Shrader et al. (1989) bahwa makin rumit proses
perencanaan maka makin baik pula kinerja organisasi. Proses perencanaan
terdiri dari tiga komponen utama (Armstrong, 1982 dalam Shrader et al, 1989;
Robinson and pearce,1984) yaitu : (1) perumusan, yang meliputi pengembangan
misi, penentuan tujuan utama, penilaian lingkungan eksternal dan internal dan
evaluasi serta pemilihan alternatif; (2) penerapan; dan (3) pengendalian. Orpen
(1985) menyatakan bahwa perencanaan menguntungkan perusahaanperusahaan kecil
dengan mendorong mereka untuk mencari alternatif-alternatif baru guna
meningkatkan penjualan dan posisi kompetitif mereka. Menurut Bracker et al
(1988) mengemukakan bahwa perencanaan yang matang menguntungkan perusahaan
kecil dalam industri dinamis yang berkembang pesat.
Berdasar hasil penelitian Rue dan Ibrahim (1998) dan Shrader
et al (1989), menyatakan bahwa top manajer atau CEO dalam perusahaan kecil
menengah mengindikasikan perencanaan perusahaan pada umumnya dikerjakan sendiri,
yang artinya top manajer atau CEO sekaligus perencana.
Perencanaan strategi pada berbagai keadaan usaha yang
seharusnya dimiliki oleh perusahaan baik besar atau kecil. Karena dengan
manajemen strategi akan dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan
tujuan perusahaan serta alternatif jalan yang akan ditempuh guna pencapaian
tujuan tersebut (Nurwening,1997).
Perlu diingat bahwa proses perencanaan strategi ini adalah
suatu pemikiran strategis (strategic thinking) dari para pemilik usaha. Perencanaan
strategi tidak harus bersifat formal namun pemikiran stratejik ini
setidaknya mensistesiskan intuisi dan kreativitas wirausaha kedalam visi masa
depan (Rambat,2002).
Perencanaan strategi merupakan sebuah rencana tertulis
jangka panjang, yang didalamnya menyatakan misi perusahaan dan pernyataan
tujuan organisasi. Perencanaan strategi juga dianggap memberikan
substansi dimana kinerja perusahaan dapat dikontrol dan diukur (Rue dan
Ibrahim,1998; Shrader et al.1989). Ditambahkan pula menurut (Hopkins and
Hopkins,1997) perencanaan strategi adalah sebagai proses penggunaan kriteria
sistematis dan investigasi yang sangat teliti untuk merumuskan,
menetapkan dan mengendalikan strategi serta mendokumentasikan harapan-harapan
organisasi secara formal. Perencanaan strategik biasanya mencakup periode
waktu satu sampai lima tahun (Matthews &Scott,1995; Rue & Ibrahim,1998;
Robinson and pearce,1997; Shrader et al,1984). Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa perencanaan strategis menjadi pedoman sebuah organisasi
untuk tanggap terhadap lingkungan yang dinamis dan sulit diramal. Perencanaan
strategis menekankan pentingnya membuat keputusan-keputusan yang menempatkan
organisasi untuk berhasil menanggapi perubahan lingkungan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing, perlu
ditelaah lebih jauh mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebuah
perencanaan strategi sehingga mampu menciptakan nilai keunggulan yang
kompetitif. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dihipotesiskan
terdiri dari variabel faktor manajerial, faktor lingkungan dan kultur
organisasi.
2.1.1 Destinctive Competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah
ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki
“Distinctive competence”. Distinctive competence menjelaskan kemampuan spesifik
suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988), identifikasi distinctive
competence dalam suatu organisasi meliputi:
a) Keahlian tenaga kerja
b) Kemampuan sumber daya
Dua factor tersebut menyebabkan perusahaan ini dapat lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi
muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan
dengan pesaing. Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik
dibandingkan dengan produk pesaing dengan cara memahami secara detail keinginan
konsumen, serta membuat program pemasaran yang lebih baik daripada
program pesaing.
Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang
lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen
sehingga dapat menyusun strategi-strategi pemasaran yang lebih baik
disbandingkan dengan pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan
melalui penggunaan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan,
seperti pralatan dan proses produksi yang canggih, penggunaan jaringan saluran
distribusi cukup luas, penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya,
dan penciptaan brand image yang positif serta sistem reservasi yang
terkomputerisasi. Semua itu merupakan keunggulan-keunggulan yang dapat
diciptakan untuk meperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing.
2.1.2 Competitive Advantage
Ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan berusaha
untuk memenangkan persaingan dengan cara menerapkan strategi bersaing yang
tepat sehingga dapat melaksanakan serta mewujudkan tujuan-tujuan sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Keberhasilan pasar didapat oleh perusahaan yang paling cocok
dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu barang dan jasa yang siap dibeli
orang. Berbagai individu, bisnis dan bahkan seluruh negara harus menemukan
bagaimana mereka menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value).
Oleh karena itu perusahaan harus memahami apa yang diinginkan konsumen saat ini
dan untuk masa mendatang. Jadi, sukses dan gagalnya suatu perusahaan
sangat bergantung kepada keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahan
tersebut.
Ada beberapa pendapat para ahli strategi bersaing dalam
dunia pemasaran, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Michael E. Porter :
“Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing
yang menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan
terjadi”(1994;1).
Robert M. Grant mengemukakan tentang pengertian strategi
bersaing sebagai berikut:
“Strategi bersaing adalah kombinasi antara akhir dan tujuan
yang diperjuangakan oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dimana
perusahaan berusaha sampai kesana” (1997;18).
Sedangkan pengertian strategi bersaing menurut Philip Kotler
adalah :
“Strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap
pesaing dan yang memberi perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat mungkin”
(2001;312).
Jadi pengertian strategi bersaing adalah bagaimana upaya
yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar yang
menjadi pasar sasarannya dengan cara memberikan keunggulan-keunggulan dalam
bersaing,
2.1.3 Tujuan Pelaksanaan Strategi Bersaing
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001;230)
terdapat lima tujuan pelaksanaan strategi bersaing yaitu:
1. Membentuk suatu positioning yang tepat
Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra
tersendiri mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.
2. Mempertahankan pelanggan yang setia
Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan,
yang jika dikelola dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup
yang baik kepada perusahaan.
3. Mendapatkan pangsa pasar baru
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa
pasar dengan menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih
pasar seluas-luasnya.
4. Memaksimalkan penjualan
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung
dari efektifitas strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh
sistem yang ada dalam perusahaan serta unit-unit fungsional lainnya.
5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif,
agar bisnis mereka dapat dikelola secara strategis, yaitu dengan
mendefinisikan: kelompok pelanggan yang akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang
akan dipenuhi, serta teknologi yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
2.1.4 Jenis- Jenis Persaingan
Perusahaan harus mulai memberikan
perhatian yang sama besarnya kepada para pesaing dengan yang diberikan kepada
para pelanggan sasaran mereka. Perusahaan yang berhasil adalah yang merancang
dan mengoperasikan sistem untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang
berkesinambungan tentang para pesaing.
Perusahaan seringkali mendefinisikan
para pesaingnya sebagai setiap perusahaan yang memproduksi dan menjual produk
dan jasa yang sama, dengan kisaran harga yang sama, dan kepada pelanggan yang
sama. Tetapi pada kenyataannya perusahaan harus menghadapi
perusahaan-perusahaan pesaing dalam arti yang lebih luas.
Berikut jenis-jenis persaingan
berdasarkan tingkat substitusi produk menurut Philip Kotler (2000;293):
1.Persaingan Merk
Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan lain
yang menawarkan produk dan jasa yang sama atau sejenis kepada pelanggan
yang sama dengan kisaran harga yang sama pula.
2.Persaingan Industri
Perusahaan dapat melihat pesaingnya lebih luas lagi, yaitu
perusahaan menganggap pesaing utamanya sebagai semua perusahaan yang membuat
produk atau jenis produk yang sama.
3.Persaingan Bentuk
Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebih luas lagi
yaitu semua perusahaan yang menghasilkan produk yang memberikan manfaat yang
sama.
4.Persaingan Umum
Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dalam arti yang
lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang
sama.
2.1.5 Dasar Perencanaan Strategi
Ada dua dasar perencanaan strategi perusahaan,
yaitu :
1. Perencanaan Intuitif Antisipatif
Suatu perencanaan yang didasarkan pada
pengalaman-pengalaman, naluri, pertimbangan dan reflektif seorang manajer
dengan perkataan lain perencanaan strategi intuitif antisipatif adalah
perencanaan berdasarkan pengalaman masa lalu, pertimbagan dan cara berfikir
reflektif.
2. Perencanaan Jangka Panjang Formal
Perencanaan berdasarkan prosedur, penelitian, melibatkan
banyak orang dan menghasilkan seperangkat rencana tertulis seperti tabel 2.1
berikut ini.
2.1.6 Proses Perencanaan Strategi
Proses perencanaan strategi adalah
analisa situasi dengan maksud untuk menghimpun unsur-unsur yang termasuk ke
dalam kelompok pengenalan situasi, yaitu :
1. Harapan masyarakat adalah harapan pemegang saham,
pelanggan, pemasok, kreditur dan komunitas.
2. Harapan perusahaan adalah harapan manajemen puncak,
manajemen lain serta karyawan.
3. Data dasar merupakan prestasi masa lalu dan situasi saat
ini serta peramalan.
4. Analisa SWOT merupakan perpaduan antara kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Serta peluang dan ancaman lingkungan
2.2 Tipe-Tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat
dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan
oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya
strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akusisi dan
strategi pengembangan pasar.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan strategi yang berorientasi pada
investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis
fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi atau
strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.3 Tahap Perencanaan Strategi
Langkah pertama dalam melakukan
suatu penelitian yaitu merencanakan strategi. Tahap ini dilakukan secara
terstruktur dan terencana. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap
ini yaitu: menganalisis visi, misi, dan tujuan perusahaan, kemudian
menganalisis faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan,
serta peluang dan ancaman perusahaan. Langkah selanjutnya yaitu membuat matriks
dari masing-masing faktor. Setelah dibuat matriks, lalu dilakukan pengolahan
data yang berhubungan dengan matriks yang telah dibuat tadi. Setelah dilakukan
pengolahan data maka akan dihasilkan suatu strategi terpilih yang bisa
diterapkan pada perusahaan yang diteliti.
2.4 Tahap Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan ini sangat
besar pengaruhnya untuk kehidupan pada zaman ini maupun dimasa yang akan
datang, karena keputusan yang diambil merupakan solusi dari persoalan yang
bersifat unik, tidak pasti, jangka panjang dan kompleks. Pada dasarnya
keputusan yang diambil oleh manajer merupakan sebuah alternatif yang dianggap
layak (baik), dimana orang lain belum tentu dapat menerima alasab-alasan atau
bukti-bukti yang boleh dijelaskansecara ilmiah. Yang jelas, setiap keputusan
yang diambil oleh seseorang berkaitan langsung dengan apa yang diharapkannya (profit)
dan apa yang dihindarkannya (risk).
Dalam menentukan keputusan sering
mengalami kesuitan bila dibandingkan dengan sasaran yang lain. Adakalanya
sasaran yang ingin kita capai kemudian hari ternyata berbeda hasilnya atau
sasaran yang telah ditetapkan malah tidak sebaik bila dibandingkan dengan
alternatif lainnya. Hal ini disebabkan oleh permasalahan yang cukup kompleks,
pertimbangan-pertimbangan yang sulit, informasi yang beraneka ragam, serta
kondisi kita pada saat mengambil keputusan.
Menurut model yang dikembangkan oleh
para ekonom, pengambil keputusan yang rasional akan mengikuti langkah-langkah
berikut ini dengan pertimbangan yang sempurna, yaitu:
1.
Mendefinisikan permasalahan secara lengkap.
2.
Mengetahui semua alternatif yang relevan.
3.
Mengidentifikasikan seluruh keriteria.
4. Membobot
semua kriteria yang sesuai demngan tujuan yang tetap.
5.
Menghitung dan memilih alternatif dengan nilai tertinggi secara tepat.
3. METEDEOLOGI
3.1 Metode Penulisan
Metode literature merupakan metode
penelitian yang dilakukan dengan melakukan tinjauan tehadap
literatur-literatur yang terkait dengan masalah
yang akan diteliti. Oleh karena itu penelitian
ini juga dilakukan dengan menelaah masalah ini dengan membaca
beberapa literatur, baik itu berupa buku cetakan maupun
tulisan-tulisan yang ada di jejaring.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan
dari berbagai sumber diantaranya dengan menggunakan metode Studi Pustaka.
Pada metode studi pustaka dilakukan dengan cara mengambil data dari berbagai
sumber internet dan buku yang dijadikan pedoman dalam penulisan ini
3.2 Metode dan Prosedur pengambilan data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan
data dengan cara ,Studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari
literatur-literatur maupun sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
pembahasan masalah, sehingga kemudian dapat diperoleh teori-teori yang
dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.
3.3 Tehnik Analisis Data
Untuk mengetahui peranan statistik dalam
pengembangan rencana strategis perusahaan dalam menghadapi ketatnya
persaingan pasar , dibutuhkan Analisis untuk melihat lingkungan ekstenal sampai
dengan kemampuan internal perusahaan.
3.2.1 Identifikasi Lingkungan
Eksternal Perusahaan
Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan,
pesaing, dan masyarakat semuanya beroperasi dilingkungan kekuatan dan
kecenderungan makro yang membentuk peluang dan menimbulkan ancaman.
Kekuatan-kekuatan itu bersifat ”tidak dapat dikendalikan”, dan harus dipantau
serta ditanggapi oleh perusahaann. Dalam arena ekonomi, perusahaan dan konsumen
semakin dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan global.
Dalam situasi global yang berubah cepat, perusahaan harus
memantau kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi.Yang harus
diperhatikan yaitu interaksi kausal antar kekuatan itu, karena kekuatan
tersebut menjadi dasar bagi peluang dan ancaman baru. Contohnya, ledakan
pertumbuhan penduduk (demografi) menyebabkan peningkatan konsumsi sumber daya
dan polusi (lingkungan alam), yang menyebabkan konsumen menuntut lebih banyak
peraturan (politik-hukum).
Ø Lingkungan Demografi
Kekuatan ekonomi makro pertama yang
dipantau oleh pemasar adalah populasi, karena oranglah yang membentuk pasar.
Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan penduduk dikota,
wilayah dan negara yang berbeda, distribusi umur dan bauran etnis, tingkat
pendidikan, pola rumah tangga, serta karakteristik dan pergerakan regional.
Populasi-populasi nasional beragam
dalam bauran usia. Satu kasus yang ekstrem adalah China, sebuah negara dengan
populasi terbanyak yang sangat besar dan pertumbuhan populasi yang sangat
pesat. Kasus ekstrem lainnya adalah Jepang, sebuah negara yang merupakan salah
satu populasi dunia yang paling tua.
Sebuah populasi dapat dipecah
menjadi enam kelompok umur; prasekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda
berumur 23 sampai 40 tahun, dewasa separuh baya berumur antara 40 sampai 62
tahun, dan manula berumur 65 tahun atau lebih. Bagi pemasar kelompok usia yang
paling banyak orangnya itu merupakan lingkungan pemasarannya.
Ø Faktor Ekonomi
Berkaitan dengan sifat dan arah
perkembangan ekonomi dimana perusahaan beroperasi baik pada tingkat nasional
maupun tingkat internasional. Perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan
pertumbuhan pendapatan, kecendrungan orang untuk mengeluarkan uang, suku bunga
dan sebagainya.
Dengan kata lain daya beli yang
tersedia dalam suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan,
hutang, dan ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan dengan
cermat trend utama dalam pendapatan dan pembelanjaan konsumen.
Ø Faktor Teknologi
Adaptasi teknologi yang kreatif
dapat memunculkan produk baru, perbaikan produk yang ada atau
terobosan-terobosan lain yang pada dasarnya dapat mengatasi keusangan, dengan
demikian kemampuan mengantisipasi arah perkembangan sangat diperlukan didalam
memformulasikan strategi masa depan perusahaan untuk bersaing.
Ø Faktor Politik
Kebijakan politis dari suatu negara
dalam tatanan perdagangan dan industri dalam kacamata perusahaan dapat dianggap
sebagai kendala, dan disisi lain juga dapat dianggap sebagai perlindungan.
Bentuk kebijakan politis tersebut antara lain: peraturan tentang perdagangan,
pajak, harga, lingkungan hidup, hak paten, subsidi pemerintah, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut biasanya ditujukan untuk melindungi masyarakat umum, konsumen,
lingkungan dan kepentingan negara lainnya.
Ø Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang
mempengaruhi suatu perusahaan meliputi nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, sikap,
opini, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan.
Seandainya sikap sosial berubah, maka permintaan untuk berbagai produk,
aktifitas yang menyenangkan, dan lain-lain berubah juga. Ini berarti hal-hal tersebut
akan mempengaruhi dalam permintaan produk.
3.2.2 Identifikasi Lingkungan
Internal Perusahaan
Sebagaimana yang telah disebutkan
dalam pembatasan masalah, lingkungan internal terdiri dari :
Ø Bidang Organisasi
Apabila sebuah perusahaan mempunyai
keunggulan manajemen yang baik, maka pengelolaan perusahaan dapat dilakukan
dengan baik pula. Faktor-faktor yang menyangkut bidang ini adalah: kepemimpinan
yang mampu dan berpandangan ke depan, struktur organisasi, suasana organisasi,
fleksibel/responsif.
Ø Bidang Aspek Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor eksternal mempengaruhi
kebijakan SDM yang ada, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah
penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan, adat, agama, budaya,
dan sistem nilai masyarakat lainnya. Sedangkan faktor-faktor internal SDM akan
dipengaruhi oleh manajemen SDM itu sendiri, yang terdiri atas tiga fungsi
utama. Pertama, yaitu fungsi manajerial yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian SDM. Fungsi kedua, yaitu fungsi
operasional yang terdiri atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Terakhir, fungsi
ketiga, yaitu kedudukan SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
perusahaan secara terpadu.
Ø Bidang Produk
1. Kualitas Produk
Produk adalah segala nilai potensial
bagi target pasar untuk keuntungan atau kepuasan yang dapat diberikan, termasuk
objek, pelayanan, organisasi, tempat, orang, dan ide. Meningkatkan Kualitas
produk merupakan tantangan bersaing yang cukup kritis untuk daya bersaing
perusahaan didalam persaingan pasar. Dikarenakan dengan peningkatan kualitas
produk akan mengurangi biaya dan meningkatkan keunggulan dalam bersaing. Dalam
hal ini perlu diperhatikan keinginan dari konsumen.
2. Harga Produk
Menentukan harga dari suatu produk
memainkan peran kunci strategi dalam banyak perusahaan, disebabkan peraturan
pemerintah, ketatnya persaingan global, pertumbuhan yang lambat dari pasar, dan
peluang dari perusahaan untuk menguatkan posisinya dipasar. Harga suatu produk
akan mempengaruhi finansial dari perusahaan dan merupakan pengaruh yang kuat
bagi pandangan konsumen dan penempatan dari merk produk itu sendiri. Harga
dapat mewakili dari ukuran kualitas dari suatu produk pada saat pembeli
kesulitan dalam melakukan penilaian
3. Volume
Penjualan
Volume penjualan merupakan studi
mendalam, tentang masalah penjualan bersih dari keadaan keuangan perusahaan,
sehingga dalam penganalisa volume penjualan pimpinan perusahaan dapat membandingkan
penjualan dengan sasaran perusahaan dan juga dengan peroduknya yang terjual.
Untuk mengetahui keuntungan yang dihasilkan perusahaan, tentu terlebih dahulu
harus mengetahui jumlah produk dan beberapa volume penjualannya, hasil
penjualan perusahaan dengan sasarannya merupakan cara yang bermanfaat dalam
evaluasi penjualan.
Ø Bidang Keuangan
Kondisi suatu perusahaan dapat
diketahui dengan meihat kondisi keuangan, bahwa apakah sebuah perusahaan
tersebut mampu melaksanakan strategi tertentu, agar tujuan perusahaan
terlaksana sesuai dengan kondisi keuangan yang mendukungnya, sehingga
perusahaan tersebut dapat bertahan ataupun berkembang lebih baik lagi. Yang
termasuk bidang ini antara lain: biaya/ketersediaan modal, arus kas, dan
stabilitas keuangan.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengembangan teori-teori di
bab sebelumnya tentang Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan dalam
Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar, maka analisis lingkungan strategis baik
internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman)
selanjutnya digunakan untuk penentuan strategi ke dalam pola analisis
SWOT sebagai berikut:
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dam peluang (opportunities),
namun scara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis
Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
Metode SWOT merupakan suatu metode analisa kondisi eksternal
dan implikasinya bagi kemampuan internal perusahaan untuk memformulasikan dan melaksanakan
strategi agar misi dan sasaran yang ditetapkan perusahaan dapat tercapai.
Fokus dasar pertama analisis SWOT adalah mengidentifikasi
peluang dan ancaman lingkungan, dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ø Peluang (Opportunities)
Suatu peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan yang penting merupakan
salah satu dari peluang. Identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya
terlewatkan, perubahan-perubahan pada situasi persaingan atau peraturan
perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang diperbaiki dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
Ø Ancaman (Threats)
Suatu ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penggangu
utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya
pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok
utama yang meningkat, perubahan teknologi dan peraturan yang baru atau yang
direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Faktor mendasar kedua analisis SWOT adalah identifikasi
kekuatan dan kelemahan intern perusahaan, diuraikan sebagai berikut :
Ø Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan
lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan. Kekuatan merupakan kompetensi khusus (distinctive competence)
yang memberikankan keunggulan komparatif (comparative advantage) bagi
perusahaan di dalam pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya manusia,
keuangan, produk, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli atau pemasok,
pelayanan dan faktor-faktor lainnya.
Ø Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan sumber
daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Citra merek, pelayanan, sumber daya manusia dan kualitas produk
dapat menjadi sumber kelemahan.
Analisis SWOT dapat digunakan dalam banyak cara untuk
membantu analisis strategik. Cara yang paling umum adalah menggunakan analisis
SWOT sebagai kerangka kerja yang logis untuk mengarahkan diskusi yang
sistematis dari situasi perusahaan dan alternatif dasar yang dapat
dipertimbangkan oleh perusahaan. Apa yang seorang manajer melihat sebagai
peluang,manajer yang lain mungkin melihatnya sebagai ancaman potensial. Sama
halnya, suatu kekuatan bagi seorang manajer mungkin merupakan kelemahan bagi
yang lain. Penilaian yang berbeda dapat merefleksi kekuatan yang mendasari
dalam perusahaan atau perspektif faktual yang berbeda. Titik kuncinya adalah
bahwa analisis SWOT yang sistematis bergerak melewati semua aspek dari situasi
perusahaan. Sebagai hasilnya, analisis SWOT memberikan suatu kerangka kerja
yang dinamis dan berguna untuk analisis strategi.
Di dalam SWOT terdapat dua analisa dilakukan yaitu analisa
eksternal dan analisa internal. Matriks SWOT merupakan cara memformulasikan
strategi yang sederhana, yang dapat mengevaluasi faktor eksternal dan internal.
Di samping itu, matriks ini juga menggabungkan peluang dan ancaman dengan
kekuatan dan kelemahan untuk mengidentifikasikan strategi alternatif.
Ada empat tindakan yang dapat diidentifikasi dengan matriks
SWOT, yaitu:
1 Strategi S-O (Kekuatan-Peluang )
Adalah situasi yang paling disukai
dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan
yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut. Situasi ini
menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth oriented
strategy) untuk memanfaatkan situasi menguntungkan.
2 Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman)
Perusahaan yang memiliki
kekuatan-kekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Dalam situasi ini, strategi akan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengatasi
lingkungan yang kurang menguntungkan.
3 Strategi W-O (Kelemahan-Peluang)
Dalam menghadapi peluang pasar yang
impensif tetapi dapat dikendalikan oleh kelemahan-kelemahan intern. Fokus
strategi bagi perusahaan seperti ini adalah meniadakan kelemahan intern agar
dapat lebih efektif dalam memanfaatkan peluang pasar.
4 Strategi WT (Kelemahan-Ancaman)
Merupakan situasi yang paling tidak
menguntungkan. Perusahaan menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara
posisinya relatif masih lemah. Situasi ini menuntut strategi yang mengurangi
atau membenahi keterlibatan dalam produk atau pasar yang ditelaah dengan
analisis SWOT.
5. KESIMPULAN
Persaingan global pada masa sekarang
ini telah menciptakan peluang dan tantangan bagi perusahaan yang ingin berperan
dengan posisi kuat. Arena persaingan global telah menjadikan lingkungan
bisnis telah berubah secara radikal dalam waktu yang relatif singkat
(turbulence) serta persaingan antar perusahaan semakin ketat. Persaingan
yang ketat ini tidak hanya terjadi pada perusahaan yang beroperasi
pada lingkungan pasar domestik, tetapi terjadi pula pada pasar
internasional. Salah satu faktor kunci untuk menentukan keberhasilan
dalam persaingan tersebut adalah melalui upaya peningkatan keunggulan bersaing
perusahaan. Pendekatan yang mungkin dapat diterapkan bagi perusahaanpada
kondisi seperti sekarang ini adalah melalui aliansi strategis.
Era globalisasi dan perdagangan
bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat. Ketatnya persaingan pasar dan
perubahan – perubahan yang terjadi di pasar membuat para pemasar harus
menerapkan sebuah strategi yang tepat untuk dapat bertahan dan mengikuti
perubahan pasar serta bahkan tampil sebagai pemimpin pasar.
Daftar
pustaka
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Agung%20Utama,%20SE.,%20M.Si./UPAYA%20MENINGKATKAN%20KEUNGGULAN%20KOMPETITIF.pdf
http://wenisopian.blogspot.com/2012/03/peningkatan-produktivitas-sdm-dalam.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/BAB297-17.pdf
http://eprints.undip.ac.id/15482/1/Dinda_Estika_Asmarani.pdf
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=18800
hhtp//www.google.com,
Teknik Analisis SWOT
Thank's Mas Bro Infonya !!!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id
Rijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download Now
Hapus>>>>> Download Full
Rijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Rijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK zh
Ketatnya persaiangan pasar tetap menjadi kajjian dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan bisnis di masa depan,,,
BalasHapusRijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Rijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Rijal Blog: Pengembangan Rencana Strategis Perusahaan Dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK